Travelling

Travelling
me heart beach

About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
Dreamer, such a extraordinary girl who loving live, fall often but still trying to be the best lover :) Lil bit crazy and cranky but u will regret if u don't like me :)

Saturday, August 28, 2010

Komitmen

Kata komitmen mungkin sering kita dengar saat seseorang membicarakan hubungan percintaan, pernikahan dan semua hal yang ada hubungannya dengan cinta.

Kecintaanku pada pekerjaan pun menimbulkan komitmen yang sama, aku rela bekerja tak kenal waktu, lembur pun sudah melebur dalam darahku. 
Sampai saat aku menulis blog ini pun aku sedang membaca report dari teamku, bekerja walaupun tidak di kantor.
Komitmen itu tidak terasa menyesakkan, aku menikmatinya.
Sebabnya pastilah cinta.

Tapi aku belajar arti kata komitmen yang pertama adalah dari hubungan ibu dan anaknya.
Setiap ibu mutlak harus mencintai anaknya bukan?
Dan dari proses kehamilan komitmen itu telah tumbuh.
Mereka berkomitmen menjaga baik- baik janin mereka.
Dan saat melahirkan...apapun keadaan si bayi...bagaimanapun rupanya sang ibu akan tetap mencintai dan memuja anaknya.
Hebatnya komitmen itu berlaku seumur hidup.
Bayangkan saja?
Pantas saja disebut Surga di telapak kaki ibu...

That's why aku sangat memuja para single mom yang tidak lari dari komitmen cintanya pada anak.

Contoh nyatanya : mama saya dan dua sahabat saya; Budiana dan Yayuk.

Mereka ber3 dekat sekali dng saya, dan semuanya berkomitmen besar pada anak2nya.
Sepahit apapun, selelah apapun, mereka selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka.

Walau kadang nyokap complain mengenai penampilan fisik saya yang membuat saya berpikir duh mamm ini kan keluar dari perutmu jugaaaa, kalau bisa milih sih saya pengen bermuka salma hayek dan berbadan katherine heigl ahahahaha :)

Tapi sungguh mereka tidak pernah mengingkari peran mereka sebagai seorang ibu. Kalau ada kekurangan di sana sini itu biasa, toh mereka juga manusia, tapi niat mereka untuk membesarkan anak2 bahkan di saat sulit sekalipun itu yang saya hormati dan kagumi.

Bisa saja mereka meninggalkan bayi2 atau anak2 kecil mereka di pasar swalayan, atau di jalanan, atau memberikannya pada suami yang sudah berbuat gila (selingkuh, ga kerja, dll)

Tapi mereka tidak melakukannya.
Mereka tidak mengingkari kenyataan :)
Mereka memeluk dan menggendong anak2 itu dan bersama2 menjalani kehidupan yang kadang tidak mudah ini.

Jadi wajar dong kalau salah satu tujuan hidupku adalah menyenangkan hati mamaku???

Komitmen antara ibu dan anak ini benar2 juara, ga ada yang bisa mengalahkan deh pokoknya.
Bahkan komitmen suami istri pun sekarang banyak yang cuma bertahan dalam hitungan hari, ya khan???

Semua itu permasalahan komitmen di dunia fana, tapi ada satu komitmen murni yang kadang dilupakan manusia yaitu komitmen antara Tuhan dan umatNya.

Kapan Tuhan pernah berpaling dari kita?
Saya pribadi menjawab : Tidak pernah.
Lalu bagaimana komitmen kita padaNya?
Apakah sudah sempurna?

Pertanyaan itu menjadi bahan intropeksi ku...
Berdoa tiap hari memang sudah kulakukan, tapi rasanya masih belum sempurna menghindari dosa...
Padahal rejeki dan perlindungan dari Nya berlimpah :)
Tapi aku mengucap 3 komitmen sederhana untuk Nya ;
1. Percaya penuh padaNya.
2. Ke Gereja tiap minggu
3. Berbuat baik pada sesama.

Semoga smua niatan ku atas semua komitmen itu lancar terjadinya.

Anyway, food kulture mulai ramai, semua orang datang bergerombol untuk buka bersama...saya? Sendiri saja, namun celotehan Mama menemani lewat telepon dan saya yakin sepenuhnya Tuhan pun sedang berada di samping saya sekarang.
My guardian angel,Zet edwin rompis?? Pasti sedang ngobrol dengan mamanya di surga...

so semua bahagia???


Selamat berbuka semuanya.
Selamat weekend.

Ps. sorry penggunaan kata "aku" dan "saya" nya ga beraturan :D maklum, labil heheheh


Hepinezt